Memasuki awal bulan puasa, jadi ingat waktu muda. Namanya juga anak muda, kadang muncul juga nakalnya. Mengakunya di rumah puasa, diam-diam di luar jajan atau makan. Maka di komunitas Jawa, dulu ada istilah Poso Sapi (puasa sapi). Ini hanya kode di kalangan anak-anak muda jaman itu. Kalau ditanya sesama anak muda: Apakah sedang puasa, maka dijawab Poso Sapi. Artinya, Bar Mangan Diusapi. Habis makan dilap bersih mulutnya, lalu dikasi bedak talk, supaya kelihatan kering bibirnya.
“Waktu itu, kalau ada anak muda kita tanya seperti itu, kita jadi maklum. Namanya juga anak muda Mas. Sesama anak muda tidak boleh saling mendahului dan harus kompak, hehehe....,” tutur Aries Kunarto MK yang sepanjang hidupnya dididik di Pondok Pesantren, dan sekarang selalu dipanggil Pak Kiai oleh teman-temannya. Dia yang sedang merintis Pondok Pesantren “Tirto Wening” mengakui, kalau jaman sekarang sudah tidak seperti itu. Justru anak-anak muda sekarang tekun puasa dan menjalankan ibadah, katanya di rumahnya Desa Randu Garut, Semarang, Jawa Tengah, kepada Obyektif Cyber Magazine.
Ditambahkan, disamping istilah Poso Sapi, juga ada istilah Poso Mbedug. Puasa sampai bedug ditabuh, yang kalau di desa-desa Jawa Tengah, biasanya tengah hari. Poso Mbedug ini adalah cara orang Jawa mendidik anak-anaknya agar mau berpuasa. Bagi anak-anak usia 5 sampai 7 tahun, tentu pemikirannya tidak seperti orang dewasa. Dalam berpuasa pun harus dilatih dulu. Maka dia diwajibkan berpuasa, dan supaya tidak memberatkan, hanya menjalani Poso Mbedug. Hanya sampai tengah hari saja, trus boleh buka puasa alias makan. Lama kelamaan, kalau sudah terlatih, diwajibkan puasa full, dari subuh sampai habis mahgrip. Itulah beberapa istilah puasa di kalangan Wong Jowo.
Dijelaskan, kalau puasa full, selama berpuasa tubuh tidak mendapatkan asupan makanan maupun cairan sekitar 14 jam. Oleh sebab itu, sangatlah penting memerhatikan pola makan dan pola tidur, agar bisa menjalani puasa dengan baik. Ada beberapa tips di bawah ini, agar menguasai “Tehnik Puasa Segar, Tubuh Bugar”. Selamat mengikuti.
1.Bagi yang punya penyakit: Sebelum mulai berpuasa, ada baiknya untuk mengonsultasikan kesehatannya dengan dokter. Tanyakan mengenai pola makan, lalu waktu yang tepat untuk meminum obat, atau multivitamin. Tanyakan juga jenis olahraga yang boleh dilakukan selama berpuasa. Kalau dokter memberikan nasihat, jangan dilanggar, supaya tubuh tetap sehat.
2.Jangan tinggalkan sahur: Masalah sahur saat berpuasa sangatlah penting. Menu yang dimakan bisa memengaruhi kerja tubuh, selama seharian penuh. Konsumsilah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum dan nasi merah, karena bisa membantu membuat kenyang lebih dari 6 jam. Protein, buah, sayur serta air putih yang cukup, juga bisa membantu menjaga stamina tubuh selama berpuasa. Oleh karena itu, dengan alasan apapun, jangan tinggalkan sahur.
3.Makanan berminyak hindarilah: Selama berpuasa, hindari mengonsumsi makanan berminyak. Makanan ini akan membuat sel darah merah menggumpal, sehingga menyebabkan aliran oksigen menjadi berkurang sampai 20 persennya. Akibatnya, yang bersangkutan akan mengantuk pada siang hari. Jadi perhatikanlah hal ini, lebih baik tidak mengkonsumsi goreng-gorengan dulu.
4.Ngadem: Orang Jawa mengenal istilah ngadem. Artinya mencari tempat yang teduh, biar cairan tubuh tidak cepat menguap dan terbuang. Kalau terjadi, maka akan merasa haus terus dan bisa membuat yang sedang puasa jadi tidak kuat. Terutama ketika suhu udara semakin panas dan terik, usahakan untuk beraktivitas di dalam ruangan yang dingin atau tempat teduh. Batasi pula aktivitas fisik di luaran agar tidak mudah lelah. Dengan cara ini, tubuh akan tetap segar, meski sedang menjalani puasa.
5.Berbuka secukupnya: Bila tiba saatnya berbuka puasa, disarankan, makanlah secukupnya. Langsung memakan banyak makanan, hanya akan membuat perut terasa sesak. Akibatnya lambung akan mengecil dan enzim-enzim pencernaan berkurang. Para pakar kesehatan menganjurkan untuk makan secara bertahap, mulai dari air putih beberapa teguk, sedikit makanan manis, dan selang minimal setengah atau satu jam baru makan besar. Kanjeng Nabi sendiri mengajari, ketika berbuka puasa hanya minum sekedarnya dan makan kurma beberapa biji. Lalu sholat dulu. Habis sholat, barulah makan besar.
6.Jangan banyak manis: Seringkali orang keliru mengartikan cara berbuka puasa. Mereka mengonsumsi makanan atau minuman manis, yang memang baik dilakukan saat buka puasa. Maksudnya agar dapat segera memulihkan energi setelah seharian berpuasa. Tapi yang keliru adalah porsi makanan atau minuman manis yang dikonsumsi terlalu banyak. Apalagi jika rasa manis tersebut terbuat dari gula. Kalau terlalu banyak, bisa mengganggu kesehatan dan membuat perut jadi kenyang, sehingga malas mengkonsumsi makanan yang bervariasi, yang memang dibutuhkan tubuh kita.
7.Makanlah seperlunya: Diingatkan, pada saat makan malam, jangan makan terlalu banyak untuk mencegah obesitas. Selain itu, hindari meminum kopi dan soda karena bisa membuat sulit tidur, dan menimbun banyak lemak. Ganti kedua minuman tersebut dengan air mineral dan jus buah. Pepatah Jawa yang mengatakan: Sakmadyo, Sakperlune, Sakcukupe, memang bagus untuk diterapkan. Artinya hiduplah sederhana, makan seperlunya saja, jangan gas-gas-an, makan berlebihan atau rakus.
8.Jalan-jalanlah: Sehabis makan malam, jalan-jalanlah di sekitar rumah saja, sekitar 15 sampai 20 menit, sangat baik agar makanan yang berada di perut bisa melorot dulu. Sehingga tidak menimbulkan kekenyangan atau istilah orang Jawa, suduken.
9.Tidur harus cukup: Pola tidur, merupakan hal yang penting. Mengantuk selama puasa bukanlah disebabkan karena tak makan dan minum seharian, melainkan karena tak memiliki waktu tidur yang cukup. Jika harus bangun pagi untuk menyiapkan makan sahur, maka pada malam harinya, janganlah begadang untuk keperluan yang tidak terlalu penting. Tetapi seandain tidur malamnya masih tidak mencukupi, luangkan waktu 20-30 menit untuk tidur di siang hari, tetapi jangan terlalu lama. Tidur siang yang singkat, tetapi berkualitas akan membantu memulihkan energi, agar tetap bugar.
10.Senam ringan: Meski sedang berpuasa, tetap senam ringanlah di pagi hari. Misalnya jalan kaki, atau aerobik yang tidak terlalu keras dan berat. Adanya senam ringan, sangatlah membantu tubuh menyerap oksigen, yaitu udara bersih di pagi hari. Agar paru-paru terisi penuh dan bisa memperlancar aliran darah. Sehingga, meski berpuasa, tubuh tetap segar bugar. Tidak ngelentruk atau loyo.
Itulah tehnik 10 tips agar puasa jadi segar dan tubuh pun tetap bugar. Akhirnya, selamat berpuasa, semoga tetap kuat sampai akhir puasa. Optimis dan bergembiralah selalu. Semangat, Man!

0 komentar:
Posting Komentar